Langsung ke konten utama

Postingan

PEMBELAJARAN KONTEKTUAL

Model Pembelajaran Kontektual BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan memgetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja d...
Postingan terbaru

BAB I PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NASIONAL PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NASIONAL A.       Pendidikan Diselenggarakan Secara Demokratis dan Berkeadilan Tidak Diskrimatif dengan Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia, Nilai Keagamaan Nilai Kultural dan Kemajemukan Bangsa. Demokrasi pendidikan pada dasarnya dapat dilihat dalam dua sudut pandang, pertama, demokrasi secara horisontal, bahwa setiap anak harus mendapat kesempatan yang sama tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa dalam menikmati pendidikan di sekolah. Di Indonesia hal ini jelas sekali tercermin pada UUD 1945 pasal 31 ayat 1 yaitu "Tiap-tiap warga negara mendapat pengajaran". Kedua, demokrasi secara vertikal, bahwa setiap anak mendapat kesempatan yang sama untuk mencapai tingkat pendidikan sekolah setinggi-tingginya, sesuai dengan kemampuannya.   Lembaga pendidikan merupakan "lembaga...

koridor itu...

koridor sekolah dengan tiang berwarna biru yang masih berdiri dengan kokoh, kita selalu asik berjalan menyusurinya.  momet menyenangkan,dan tak kan ku lewatkan, karena disitulah perjumpaan kita pagi dan sore. berusaha kutepatkan waktu berlari untuk kukejar dan kuperlambatkan langkahku untuk menunggu. sangat susah saat ku berusaha berjalan didekatmu, dengan menyamakan setiap langkah dan waktu. walaupun dengan jarak satu lengan ini, aku diam-diam selalu mengikuti langkahmu .aku hanya bisa melihatmu diantara keramaian, mencuri celah lalu-lalang untuk bisa melihat senyuman. mencuri celah jalan diantara gerumunan dan menyusurinya untuk bisa berjalan berdampingan. keinginan ku sederhana pergi kesekolah bisa betemu kemudian menyapa dan berjalan dikoridor itu berdampingan.berbincang walau itu hanya kalimat sederhana "selamat pagi bunga @>--"