Langsung ke konten utama

Maafkan, maka hatimu tenang



Mungkin selama ini kita pernah melakukan kesalahan, mungkin selama kita ini pernah menyakiti, mungkin selama ini pernah menghina, mungkin selama ini kita pernah melalaikan amanah, mungkin selama ini kita pernah membantu meringan beban sesame makhluk Allah, mungkin selama ini kita pernah menafkah harta kita, mungkin selama ini kita mendidik atau berbagi ilmu dengan ikhlas maupun tidak.

Ikhwafillah percayalah apapun yang kita lakukan baik bersifat negative maupun positif pasti Allah balas karena Allah punya cara untuk membalas apa yang kerja atau lakukan dibuminya. Bukan bumi dan seisinya semua dalam remot controlNya maka dari itu berhati-hatilah kita bersikap, berhati-hatilah kita bertutur kata, dan berhati-hatilah kita bertindak. Jangan sampai kehadarian kita dibumi Allah hanya untuk menyakiti atau menghina makhluk yang lain. Bukan kah kita tahu tidak makhluk yang sempurna selain RasullahNya. Namun bagi kita pernah disakiti oleh makhlukNya jangan pernah untuk membalas dengan keburukan, jangan pernah membalas hal yang tidak dicintai Allah. Pasrahlah kepada Allah karena Dia yang pantas membalas bukan kita

Mari ingati lagi kalimat ini “Anti ada 2 hal yang harus kita lupakan dalam hidup kita“Kesalahan yang orang lain perbuat pada diri kita, dan kebaikan yang kita lakukan untuk orang lain, dan ada 2 hal yang harus kita ingat dalam hidup kita, kesalahan yang kita lakukan kepada orang lain, serta kebaikan yang orang lain lakukan untuk kita.” ..”Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh…” (QS. Al A’raaf [7] ; 199).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

koridor itu...

koridor sekolah dengan tiang berwarna biru yang masih berdiri dengan kokoh, kita selalu asik berjalan menyusurinya.  momet menyenangkan,dan tak kan ku lewatkan, karena disitulah perjumpaan kita pagi dan sore. berusaha kutepatkan waktu berlari untuk kukejar dan kuperlambatkan langkahku untuk menunggu. sangat susah saat ku berusaha berjalan didekatmu, dengan menyamakan setiap langkah dan waktu. walaupun dengan jarak satu lengan ini, aku diam-diam selalu mengikuti langkahmu .aku hanya bisa melihatmu diantara keramaian, mencuri celah lalu-lalang untuk bisa melihat senyuman. mencuri celah jalan diantara gerumunan dan menyusurinya untuk bisa berjalan berdampingan. keinginan ku sederhana pergi kesekolah bisa betemu kemudian menyapa dan berjalan dikoridor itu berdampingan.berbincang walau itu hanya kalimat sederhana "selamat pagi bunga @>--"

PEMBELAJARAN KONTEKTUAL

Model Pembelajaran Kontektual BAB I PENDAHULUAN 1.1  Latar Belakang Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan memgetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi menggingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang Pendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja d...

Berhentilah berharap

bukannya ingin mengbaikan,tetapi tidak ingin memberi harapan. bukanya ingin meninggalkan, tetapi ingin menjaga jarak. aku minta maaf karena telah mengabaikan, aku minta maaf karena diawal pertemuan ini telah memberi kesempatan tetapiku hancurkan kesemptan mu. bukanya aku tidak menyukai, tetapi rasaku hanya bertahan dibatas seorang teman. mungkin hati ini masih belum terobati oleh luka lalu, walau sebenarnya perlahan hilang, tetapi pada kenyataanya hati ini lebih susah untuk menerima cinta kembali. aku berusaha membuka hati untuk mu, tapi perasaan ini mungkin tidak bisa untuk ku pakas. aku juga tidak akan menyakiti orang sepertimu, mungkin kau terlalu sempurna. aku yang bodoh telah menyianyiakan seseorang seperti, yang taat dalam beragama dan santun pada kedua orang tua. tetapi perasaan ini tetap sama aku hanya menyukaimu sebatas kekaguman ku, kawan. kupaksakan berulang-ulang maka hasilnya sama, perasaan hambar dengan bumbu pertemanan. maafkan aku aku tidak bisa membuka hati untuk...